CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Halaman

Welcome To My Blog....

Sabtu, 04 Mei 2013

GIZI LEBIH

APengertian Gizi Lebih

Menurut Sediaoetama (2004), gizi lebih dirtikan keadaan ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi dimana konsumsi terlalu berlebihan dibandingkan kebutuhan atau pemakaian energi. Obesitas dan overweight adalah istilah yang sering digunakan untuk menyatakan adanya kelebihan berat badan. Kedua istilah ini sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda. Kata obesitas yang berasal dari bahasa latin mempunyai arti makan berlebihan, tetapi saat ini obesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak secara berlebihan. Overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat ideal yang dapat disebabkan oleh pnimbunan jaringan lemak atau jaringan non lemak (Purwati et al., 2001 dalam Vinda 2009). 
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan (BB) seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakn kesehatan. Kegemukan merupakan suatu keadaan dimana terdapat penimbunan lemak(trigliserida) yang berlebihan di dalam tubuh (Matsuzawa, 1999 dalam Fitriah 2009). Obesitas terjadi karena makanan yang dimakan mengandung lebih banyak kalori daripada yang dapat digunakan oleh tubuh sehingga kelebihan energi ini disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Sebaliknya jika kalori yang terpakai lebih banyak daripada yang diperoleh dari makanan, maka cadangan kalori yang berada dalam bentuk lemak tersebut akan digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi (Hutapea, 1999 dalam Fitriyah 2009). Akumulasi lemak tubuh, khususnya dibagian viseral dapat mengurangi sensitifitas insulin pada otot rangka, jaringan liver, dan jaringan adiposa sebagai faktor predisposisi dari intoleransi glukosa dan hipertrigliseridemia (Pick, 2005).
B.  Gejala Klinis Gizi Lebih
1)      Berdasarkan distribusi jariingan lemak, dibedakan menjadi:
a)      Apple shape body (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibandingkan dada dan pinggang).
b)      pear shape body/gynecoid (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian pinggul dan paha).
2)      Secara klinis mudah dikenali, karena mempunyai ciri-ciri yang khas, antara lain:
a)      wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu rangkap.
b)      Leher relatif pendek
c)      Dada membusung dengan payudara membesar
d)     Perut membuncit (pendulous abdomen) dan striae abdomen.
e)      Pubertas dini
f)   Genu valgum (tungkai berbentuk X) dengan pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan yang dapat menyebabkan laserasi kulit.
C. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan
Menurut saliman (dalam Mamurung, 2009) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan yaitu antara lain jenis kelamin, umur, tingkat sosial ekonomi, faktor lingkungan, aktivitas fisik, kebiasaan makan, faktor psikologis, dan  faktor genetik
D.   Dampak Obesitas
1. Dampak Klinis
Damayanti (2002) mengatakan anak gemuk cenderung mengalami peningkatan tekanan darah, denyut jantung serta keluaran jantung dibandingkan anak normal seusianya. Hipertensi ditemukan pada 20-30% anak gemuk. Diabetes Melitus tipe 2 (NIDDM) jarang ditemukan pada anak gemuk tetapi hiperinsulinemia dan intoleransi glukosa hampir selalu ditemukan pada morbid obese.
2. Dampak Psikososial
Damayanti (2002) mengatakan anak obesitas umumnya jarang bermain dengan teman sebayanya, cenderung menyendiri, tidak diiikutsertakan dalam permainan serta canggung atau menarik diri dari kontak sosial. Masalah piskososial ini disebabkan oleh faktor internal yaitu depresi, kurang percaya diri, persepsi diri yang negatif maupun rendah diri karena selalu menjadi bahan ejekan teman-temannya. Faktor eksternal juga berpengaruh besar karena sejak dini lingkungan menilai orang gemuk sebagai orang yang malas, bodoh, dan tambahan.’
3. Dampak Ekonomi
Ada tiga jenis ongkos yang disebabkan oleh obesitas. Pertama ongkos langsung (direct cost), termasuk di dalamnya ongkos untuk pengobatan atua terapi obesias. Ke-dua ongkos yang tidak langsung (indirect cost), termasuk di dalamnya ialah absentisme anak masuk ke sekolah atau kegiatan lainnya (WHO, 2002).
Hiu (2985) mengatakan bahwa orang dengan obesitas harus mengeluarkan biaya yang besar untuk kehidupannya seperti pakaian, makanandan bahkan furniture serta biaya ternsportasi yang berbeda dengan orang yang tidak obesitas

Tabel Ambang Batas (Cutt of Points) IMT/U
Kategori
IMT/U
Obesitas
Overweight
Normal
Underweight
≥ 95 persentile
85-< 95 persentile
5-85 persentile
<5 persentile







Tidak ada komentar:

Posting Komentar